Kamis, 14 April 2011

intro reksadana

Kenalan dengan Reksa Dana, Yuk!
Rabu, 16 September 2009 | 14:07 WIB
Membeli reksa dana bisa dibilang sama seperti menabung.

KOMPAS.com - Boleh dibilang, reksa dana adalah bentuk lain bermain saham. Maksudnya, saham menjadi salah satu instrumen investasi, selain obligasi, mata uang asing, dan sebagainya. Cuma, Anda tidak melakukannya sendiri, tetapi menggunakan jasa manajer investasi. Sederhananya, manajer investasi bertindak seperti broker yang akan mengelola dana yang ingin diinvestasikan.

Definisi reksa dana atau mutual fund adalah selembar kertas yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah uang kepada pengelola reksa atau disebut manajer investasi, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi di pasar modal dan pasar uang, seperti deposito, saham, obligasi, dan sebagainya.

Manajer investasi akan menjual sertifikat yang disebut reksa dana kepada investor. Setelah itu, uang hasil penjualan tersebut digunakan untuk berinvestasi. Jadi sebenarnya, membeli reksa dana bisa dibilang sama seperti menabung.

Hanya saja, surat tanda menabung (buku tabungan) tidak dapat diperjualbelikan. Sebaliknya, reksa dana bisa.

Cara kerja
Pada umumnya, reksa dana terbagi menjadi 5 jenis:
1. Reksa dana pasar uang, yang menetapkan 100 persen dana dalam instrumen pasar uang. Jatuh tempo pencairan bisa kurang dari setahun.
2. Reksa dana pendapatan tetap, yang menempatkan minimum 80 persen dana dalam instrumen obligasi.
3. Reksa dana campuran, menempatkan dana dalam instrumen pasar uang dengan komposisi fleksibel.
4. Reksa dana saham, menempatkan 80 persen dana dalam instrumen saham.
5. Reksa dana terproteksi, yang menempatkan sebagian besar dana dalam instrumen obligasi agar memberikan hasil minimal senilai modal awal saat jatuh tempo nanti.

Sebelum membeli reksa dana, sebaiknya tentukan berapa lama jangka waktu Anda ingin berinvestasi. Lalu, pilih pengelola reksa dana (perusahaan sekuritas). Lakukan riset dulu untuk mengetahui kredibilitasnya. Besarnya modal cukup bervariasi. Anda bisa mulai mengunjungi bank-bank atau menghubungi perusahaan sekuritas.

Keuntungan dan risiko

Ada beberapa risiko berinvestasi reksa dana. Antara lain, hasil investasi tidak sesuai harapan meski manajer investasi telah melakukan investasi menyebar. Selain itu, ada risiko default, yakni dana disetor investor tidak kembali. Namun, kelebihan reksa dana, Anda tak perlu dana besar untuk berinvestasi. Tingkat keuntungannya pun cukup tinggi dan memberikan potensi hasil yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan atau deposito.

(Bestari Kumala Dewi/CHIC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar