Selasa, 29 Juni 2010
relaksasi otak
By oxana on Mar 2, 2009 in Ilmu pengetahuan and tagged otak, paru paru
Otak adalah salah satu organ tubuh manusia yang sering digunakan, oleh karena itu, otak yang sudah terlalu lelah berpikir, perlu direlaksasi dengan mensuplai oksigen dari paru-paru ke otak melalui latihan pernafasan.
Tidak ada satupun obat yang bisa mengatasi kelelahan otak, kendati diberi obat penenang paling manjur sekalipun. Karena, obat itu hanya mampu menidurkan sel-sel dan saraf-saraf di otak dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan kebutuhan relaksasi untuk otak yang lelah perlu dalam jangka panjang, bukan temporer. Sebab, otak terus berkerja secara simultan.
Latihan membersihkan otak penting dilakukan, terutama untuk membuang pikiran negatif yang dapat menimbulkan stres, sifat dengki, iri, atau sombong. Latihan ini menjadikan pikiran positif, kreatif, bahagia, damai, serta menumbuhkan rasa kasih terhadap sesama makhluk ciptaan Allah.
Latihan membersihkan otak juga untuk menjernihkan pikiran anda dan keheningan hati. Hasrat Inayay Khan, seorang psikolog, menyatakan bahwa Allah itu barada dalam hati yang bening serta penuh kedamaian dan kasih sayang. Bila pikiran dan hati jernih dan bening, semua problem kehidupan dan juga penyakit dapat dilenyapkan.
Latihan-latihan ini juga memberikan gerak rentangan yang bagus, terutama pada punggung, bahu lengan, paha dan lutut. Akibatnya, Anda dapat membangkitkan energi tubuh serta menghilangkan ketegangan dan kelelahan.
Latihan ini sangat bagus dilakukan saat bangun tidur, sedang bekerja, atau di malam hari. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi berdiri, duduk bersila, duduk di kursi atau berbaring dengan kaki sedikit direnggangkan.
Latihan 1
Awalilah sikap ini dengan duduk tenang dan santai. Setelah itu, hirup napas dalam-dalam secara halus dan pelan-pelan, tahan 5 detik (hitung dalam hati 1 sampai 5), lalu lepaskan perlahan-lahan. Lakukanlah sebanyak 10 kali atau lebih, terutama untuk tujuan membersihkan paru-paru dari udara kotor (CO2). Paru-paru menjadi bersih karena alveoli (balon udara paru-paru) akan terisi udara bersih (O2).
Latihan II
Lakukan pernapasan kepala. Tundukkan kepala kemudian tariklah napas perlahan-lahan ke atas, tahan sebentar (hitungan 5 detik), kemudian lepaskan napas perlahan-lahan. Lakukan 10 kali atau lebih.
Visualisasikan O2 masuk ke otak dan keberadaan O2 akan secepatnya mengganti CO2 di kepala, terutama di otak. Pengaruh yang akan diperoleh adalah kerja kelenjar pineal dan pituitari serta otak kecil (tepat di belakang kepala) menjadi normal, sehingga penyakit migrain, pusing dan yang disebabkan tekanan darah, berangsur-angsur sembuh. Selain itu, normalnya fungsi kelenjar pineal dapat memulihkan pengaturan distribusi hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar di seluruh tubuh.
Kelenjar pineal di otak menghasilkan dua zat, yaitu melatonin dan serotonin. Serotonin mengembangkan perasaan nyaman, tenang dan tidur nyenyak. Sebaliknya, tingkat melatonij abnormal dapat mengakibatkan emosi, depresi, dan kelesuan.
Latihan III
Kaitkan tangan di belakang pinggang. Tundukkan badan ke depan, setelah itu tariklah napas perlahan-lahan sampai badan tegak kembali. Bila tubuh sudah tegak, tahanlah napas sekitar 5 setik, kemudian keluarkan napas perlahan-lahan. Lakukanlah 10 kali dengan lambat.
Gerakan mengangkat tubuh dan mengeluarkan napas dilakukan perlahan-lahan saja, tidak perlu cepat-cepat atau tergesa-gesa. Gerakan pernapasan dilakukan semakin lambat dan lembut semakin baik.
Latihan IV
Duduk dan bernapas seperti pada latihan pertama, tetapi dengan penghayatan dan penikmatan meditasi pernapasan (breathing meditation). Latihan ini tidak usah dihitung, tetapi lakukan selama 5 hingga 10 menit saja.
Lakukan pernapasan secara lembut dan tidak usah menahan napas. Rasakan keluar masuknya napas dari hidung, sampai pikiran terasa tenang dan hati bahagia.
Pernapasan pembersihan otak ala Anugrah Agung ini adalah pernapasan abadi yang memberikan oksigen sebanyak-banyaknya ke otak, juga membersihkan paru-paru dari berkuasanya CO2 dan dengan secepatnya menggantinya dengan O2. Hal ini akan meningkatnya tahap-tahap energi kuat yang memberikan kontribusi pada kesehatan tubuh fisik dan psikis.
Pernapasan pembersihan otak ini dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan, wawasan, koherensi otak kanan dan kiri. Juga dapat meningkatkan kreativitas, sikap arif bijaksana, daya tahan, memperbesar rasa percaya diri, dan sifat-sifat positif lainnya.
Pernapasan ini bermanfaat pula bagi orang yang menderita penyakit kronis sekalipun. Sebab, pikiran yang bersih dan hati yang bening adalah sumber pengobatan dari segala penyakit. Namun, segala usaha itu jangan lupa diawali dan ditutup dengan doa syukur. (to/snr).
T
Rabu, 16 Juni 2010
biografi presiden
biografi presiden Indonesia
Sukarno (1945-1966)
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”
2. Soeharto (1966-19980)
Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran.
Perkimpoian Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat).
Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.
Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998.
residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta.
Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ.
Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana, mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak.
Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1).
Seementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto.
3. B.J Habibie(1998-1999)
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini, harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapatkan gekar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Habibie menikah tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.
Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :
* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN – 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
• Helikopter BO-105.
• Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
• Beberapa proyek rudal dan satelit.
Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :
* 1976 – 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 – 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 – 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 – 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 – 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 – 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 – 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 – 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 – 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret – 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia
4. Gus Dur(1999-2001)
Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4 Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan “darah biru”. Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar di Indonesia-dan pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais ‘Aam PBNU setelah K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan cucu dari dua ulama NU sekaligus, dan dua tokoh bangsa Indonesia.
Pada tahun 1949, ketika clash dengan pemerintahan Belanda telah berakhir, ayahnya diangkat sebagai Menteri Agama pertama, sehingga keluarga Wahid Hasyim pindah ke Jakarta. Dengan demikian suasana baru telah dimasukinya. Tamu-tamu, yang terdiri dari para tokoh-dengan berbagai bidang profesi-yang sebelumnya telah dijumpai di rumah kakeknya, terus berlanjut ketika ayahnya menjadi Menteri agama. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi seorang anak bernama Abdurrahman Wahid. Secara tidak langsung, Gus Dur juga mulai berkenalan dengan dunia politik yang didengar dari kolega ayahnya yang sering mangkal di rumahnya.
Sejak masa kanak-kanak, ibunya telah ditandai berbagai isyarat bahwa Gus Dur akan mengalami garis hidup yang berbeda dan memiliki kesadaran penuh akan tanggung jawab terhadap NU. Pada bulan April 1953, Gus Dur pergi bersama ayahnya mengendarai mobil ke daerah Jawa Barat untuk meresmikan madrasah baru. Di suatu tempat di sepanjang pegunungan antara Cimahi dan Bandung, mobilnya mengalami kecelakaan. Gus Dur bisa diselamatkan, akan tetapi ayahnya meninggal. Kematian ayahnya membawa pengaruh tersendiri dalam kehidupannya.
Dalam kesehariannya, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Selain itu ia juga aktif berkunjung keperpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku yang agak serius. Karya-karya yang dibaca oleh Gus Dur tidak hanya cerita-cerita, utamanya cerita silat dan fiksi, akan tetapi wacana tentang filsafat dan dokumen-dokumen manca negara tidak luput dari perhatianya. Di samping membaca, tokoh satu ini senang pula bermain bola, catur dan musik. Dengan demikian, tidak heran jika Gus Dur pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi hobinya adalah menonton bioskop. Kegemarannya ini menimbulkan apresiasi yang mendalam dalam dunia film. Inilah sebabnya mengapa Gu Dur pada tahun 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia.
Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Sebelum berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya, yaitu Sinta Nuriyah anak Haji Muh. Sakur. Perkimpoiannya dilaksanakan ketika ia berada di Mesir.
Pengalaman Pendidikan
Pertama kali belajar, Gus Dur kecil belajar pada sang kakek, K.H. Hasyim Asy’ari. Saat serumah dengan kakeknya, ia diajari mengaji dan membaca al-Qur’an. Dalam usia lima tahun ia telah lancar membaca al-Qur’an. Pada saat sang ayah pindah ke Jakarta, di samping belajar formal di sekolah, Gus Dur masuk juga mengikuti les privat Bahasa Belanda. Guru lesnya bernama Willem Buhl, seorang Jerman yang telah masuk Islam, yang mengganti namanya dengan Iskandar. Untuk menambah pelajaran Bahasa Belanda tersebut, Buhl selalu menyajikan musik klasik yang biasa dinikmati oleh orang dewasa. Inilah pertama kali persentuhan Gu Dur dengan dunia Barat dan dari sini pula Gus Dur mulai tertarik dan mencintai musik klasik.
Setelah lulus dari Sekolah Dasar, Gus Dur dikirim orang tuanya untuk belajar di Yogyakarta. Pada tahun 1953 ia masuk SMEP (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) Gowongan, sambil mondok di pesantren Krapyak. Sekolah ini meskipun dikelola oleh Gereja Katolik Roma, akan tetapi sepenuhnya menggunakan kurikulum sekuler. Di sekolah ini pula pertama kali Gus Dur belajar Bahasa Inggris. Karena merasa terkekang hidup dalam dunia pesantren, akhirnya ia minta pindah ke kota dan tinggal di rumah Haji Junaidi, seorang pimpinan lokal Muhammadiyah dan orang yang berpengaruh di SMEP. Kegiatan rutinnya, setelah shalat subuh mengaji pada K.H. Ma’shum Krapyak, siang hari sekolah di SMEP, dan pada malam hari ia ikut berdiskusi bersama dengan Haji Junaidi dan anggota Muhammadiyah lainnya.
Setamat dari SMEP Gus Dur melanjutkan belajarnya di Pesantren Tegarejo Magelang Jawa Tengah. Pesantren ini diasuh oleh K.H. Chudhari, sosok kyai yang humanis, saleh dan guru dicintai. Kyai Chudhari inilah yang memperkenalkan Gus Dur dengan ritus-ritus sufi dan menanamkan praktek-praktek ritual mistik. Di bawah bimbingan kyai ini pula, Gus Dur mulai mengadakan ziarah ke kuburan-kuburan keramat para wali di Jawa. Pada saat masuk ke pesantren ini, Gus Dur membawa seluruh koleksi buku-bukunya, yang membuat santri-santri lain terheran-heran. Pada saat ini pula Gus Dur telah mampu menunjukkan kemampuannya dalam berhumor dan berbicara. Dalam kaitan dengan yang terakhir ini ada sebuah kisah menarik yang patut diungkap dalam paparan ini adalah pada acara imtihan-pesta akbar yang diselenggarakan sebelum puasa pada saat perpisahan santri yang selesai menamatkan belajar-dengan menyediakan makanan dan minuman dan mendatangkan semua hiburan rakyat, seperti: Gamelan, tarian tradisional, kuda lumping, jathilan, dan sebagainya. Jelas, hiburan-hiburan seperti tersebut di atas sangat tabu bagi dunia pesantren pada umumnya. Akan tetapi itu ada dan terjadi di Pesantren Tegalrejo.
Setelah menghabiskan dua tahun di pesantren Tegalrejo, Gus Dur pindah kembali ke Jombang, dan tinggal di Pesantren Tambak Beras. Saat itu usianya mendekati 20 tahun, sehingga di pesantren milik pamannya, K.H. Abdul Fatah, ia menjadi seorang ustadz, dan menjadi ketua keamanan. Pada usia 22 tahun, Gus Dur berangkat ke tanah suci, untuk menunaikan ibadah haji, yang kemudian diteruskan ke Mesir untuk melanjutkan studi di Universitas al-Azhar. Pertama kali sampai di Mesir, ia merasa kecewa karena tidak dapat langsung masuk dalam Universitas al-Azhar, akan tetapi harus masuk Aliyah (semacam sekolah persiapan). Di sekolah ia merasa bosan, karena harus mengulang mata pelajaran yang telah ditempuhnya di Indonesia. Untuk menghilangkan kebosanan, Gus Dur sering mengunjungi perpustakaan dan pusat layanan informasi Amerika (USIS) dan toko-toko buku dimana ia dapat memperoleh buku-buku yang dikehendaki.
Meski demikian, semangat belajar Gus Dur tidak surut. Buktinya pada tahun 1979 Gus Dur ditawari untuk belajar ke sebuah universitas di Australia guna mendapatkkan gelar doktor. Akan tetapi maksud yang baik itu tidak dapat dipenuhi, sebab semua promotor tidak sanggup, dan menggangap bahwa Gus Dur tidak membutuhkan gelar tersebut.
Perjalanan Karir
Sepulang dari pegembaraanya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, tokoh muda ini bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang. Tiga tahun kemudian ia menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, dan pada tahun yang sama Gus Dur mulai menjadi penulis. Ia kembali menekuni bakatnya sebagaii penulis dan kolumnis. Lewat tulisan-tulisan tersebut gagasan pemikiran Gus Dur mulai mendapat perhatian banyak. Djohan Efendi, seorang intelektual terkemuka pada masanya, menilai bahwa Gus Dur adalah seorang pencerna, mencerna semua pemikiran yang dibacanya, kemudian diserap menjadi pemikirannya tersendiri.
Pada tahun 1974 Gus Dur diminta pamannya, K.H. Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris. Dari sini Gus Dur mulai sering mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri. Selanjutnya Gus Dur terlibat dalam kegiatan LSM.
Pada tahun 1979 Gus Dur pindah ke Jakarta. Mula-mula ia merintis Pesantren Ciganjur. Sementara pada awal tahun 1980 Gus Dur dipercaya sebagai wakil katib syuriah PBNU. Di sini Gus Dur terlibat dalam diskusi dan perdebatan yang serius mengenai masalah agama, sosial dan politik dengan berbagai kalangan lintas agama, suku dan disiplin. Gus Dur semakin serius menulis dan bergelut dengan dunianya, baik di lapangan kebudayaan, politik, maupun pemikiran keislaman. Karier yang dianggap ‘menyimpang’-dalam kapasitasnya sebagai seorang tokoh agama sekaligus pengurus PBNU-dan mengundang cibiran adalah ketika menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pada tahunn 1983. Ia juga menjadi ketua juri dalam Festival Film Indonesia (FFI) tahun 1986, 1987.
Pada tahun 1984 Gus Dur dipilih secara aklamasi oleh sebuah tim ahl hall wa al-’aqdi yang diketuai K.H. As’ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan ketua umum PBNU pada muktamar ke-27 di Situbondo. Jabatan tersebut kembali dikukuhkan pada muktamar ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta (1989), dan muktamar di Cipasung Jawa Barat (1994). Jabatan ketua umum PBNU kemudian dilepas ketika Gus Dur menjabat presiden RI ke-4. Meskipun sudah menjadi presiden, ke-nyleneh-an Gus Dur tidak hilang, bahkan semakin diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Dahulu, mungkin hanya masyarakat tertentu, khususnya kalangan nahdliyin yang merasakan kontroversi gagasannya. Sekarang seluruh bangsa Indonesia ikut memikirkan kontroversi gagasan yang dilontarkan oleh K.H. Abdurrahman Wahid
5. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947. Sebelum diangkat sebagai presiden, beliau adalah Wakil Presiden RI yang ke-8 dibawah pemerintahan Abdurrahman Wahid. Megawati adalah putri sulung dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Soekarno dan Fatmawati. Megawati, pada awalnya menikah dengan pilot Letnan Satu Penerbang TNI AU, Surendro dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.
Pada suatu tugas militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surendro bersama pesawat militernya hilang dalam tugas. Derita tiada tara, sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani. Kehidupan masa kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak masa kanak-kanak, Megawati sudah lincah dan suka main bola bersama saudaranya Guntur. Sebagai anak gadis, Megawati mempunyai hobi menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.
Wanita bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya, dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta. Sementara, ia pernah belajar di dua Universitas, yaitu Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega — panggilan akrab para pendukungnya — tidak terbilang piawai dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh teman dan lawan politiknya. Beliau bahkan dianggap sebagai pendatang baru dalam kancah politik, yakni baru pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya sebagai salah seorang calon legislatif dari daerah pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.
Masuknya Megawati ke kancah politik, berarti beliau telah mengingkari kesepakatan keluarganya untuk tidak terjun ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau tergolong tidak banyak bicara. Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan beliau pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.
Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa beliau masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik saat itu. Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak langsung, telah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik. Pada tahun 1993 dia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sangat mengagetkan pemerintah pada saat itu.
Proses naiknya Mega ini merupakan cerita menarik pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan berakhir tanpa menghasilkan keputusan apa-apa. Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa di Surabaya. Pada kongres ini, nama Mega muncul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang didukung oleh pemerintah itu. Mega terpilih sebagai Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.
Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan berikutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI. Fatimah Ahmad cs, atas dukungan pemerintah, menyelenggarakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk menaikkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak mudah ditaklukkan. Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, sebagai simbol keberadaan DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega. Para pendukung Mega tidak mau surut satu langkah pun. Mereka tetap berusaha mempertahankan kantor itu.
Soerjadi yang didukung pemerintah pun memberi ancaman akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu. Ancaman itu kemudian menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kelompok Soerjadi benar-benar merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, dia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang terhadap Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas.
Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak bisa ikut Pemilu 1997. Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu berhasil memenangkan Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara. Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling patut menjadi presiden dibanding kader partai lainnya. Tetapi ternyata pada SU-MPR 1999, Mega kalah.
Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya sebuah tahapan untuk kemudian pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk sebagai Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid. Megawati menjadi presiden hingga 20 Oktober 2003. Setelah habis masa jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004. Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden setelah kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden RI ke-6.
6. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014)
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Berbeda dengan presiden sebelumnya, beliau merupakan presiden pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden putaran II 20 September 2004. Lulusan terbaik AKABRI (1973) yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati, merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.
Pensiunan jenderal berbintang empat ini adalah anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas. Beliau dikaruniai dua orang putra yakni Agus Harimurti Yudhoyono (mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY, lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara, Magelang yang kemudian menekuni ilmu ekonomi).
Pendidikan SR adalah pijakan masa depan paling menentukan dalam diri SBY. Ketika duduk di bangku kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan akrab dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah. Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk SMP Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini adalah sekolah idola bagi anak-anak Kota Pacitan. Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk mewujudkan cita-cita masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) setelah lulus SMA akhir tahun 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).
Namun kemudian, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk Akabri. Tahun 1970, akhirnya masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah, setelah lulus ujian penerimaan akhir di Bandung. SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol. Terbukti, belaiu meraih predikat lulusan terbaik Akabri 1973 dengan menerima penghargaan lencana Adhi Makasaya.
Pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih honor graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983), Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991). Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi langsung sekitar 30 prajurit.
Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang memiliki nama harum dalam berbagai operasi militer. Ketiga batalyon itu ialah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak. Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975. Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.
Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau ditempatkan sebagai Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes TNI-AD, itu SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983. Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersamaan SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar sebagai lulusan terbaik Seskoad 1989. SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan tugas antara lain membuat naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat. Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).
Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bersama dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama kemudian, SBY dipercaya bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995). Beliau menjabat sebagai Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996). Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).
Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, saat memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Tak lama kemudian, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben karena Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam. Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, beliau memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam. Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik yang akan mengantarkannya ke kursi puncak kepemimpinan nasional. Dan akhirnya, pada pemilu Presiden langsung putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih kepercayaan mayoritas rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 beliau dilantik menjadi Presiden RI ke-6.
Berikut ini data lengkap tentang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Nama : Jenderal TNI (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono
Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949
Agama : Islam
Jabatan : Presiden Republik Indonesia ke-6
Istri : Kristiani Herawati, putri ketiga (Alm) Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo
Anak : Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono
Ayah : Letnan Satu (Peltu) R. Soekotji
Ibu : Sitti Habibah
Pendidikan :
* Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
* American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
* Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
* Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
* On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
* Jungle Warfare School, Panama, 1983
* Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
* Kursus Komando Batalyon, 1985
* Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
* Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
* Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS
Karier :
Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
* Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
* Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
* Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
* Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
* Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
* Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
* Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
* Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
* Dosen Seskoad (1989-1992)
* Korspri Pangab (1993)
* Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
* Asops Kodam Jaya (1994-1995)
* Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
* Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
* Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
* Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
* Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
* Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
* Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
* Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
* Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
Alamat : Jl. Alternatif Cibubur Puri Cikeas Indah No. 2 Desa Nagrag Kec. Gunung Putri Bogor 16967
media, teknologi, gaya
Pemandangan indah terlihat disebuah meja makan. Makan malam menjadi rutinitas sehari-hari bagi keluarga. Duduklah seorang ayah dengan handphone ditelinganya, seorang ibu dengan handphone ditangannya, seorang anak dengan PSP ditangannya. Mereka makan bersama dan melakukan aktivitas masing-masing secara bersama pula. Percakapan yang bisa didengar adalah seorang ayah yang sedang membicarakan bisnis dengan rekannya, seorang ibu yang sedang asyik menggenggam handphonenya dan seorang anak yang sedang bermain dengan gadget terbarunya.
Mungkin, pemandangan indah inilah yang sering terjadi dan terlihat dalam sebuah keluarga belakangan ini. Tidak bisa dipungkiri, bahwa perkembangan di segala hal telah terjadi secara pesat. Sebuah awal dari perkembangan tersebut, membuat terjadinya banyak pertanyaan dan yang menjadi awal pertanyaan adalah apakah dampak dari perkembangan itu?
Namaku adalah Media
Perkenalkan, namaku media. Aku terlahir mungkin sejak awal dunia terbentuk dan kalau dihitung aku sudah melalui perjalanan selama 2000 tahun lebih. Jujur, aku tidak diam saja ditempat tapi aku terus dan terus berkembang sampai waktu yang tidak aku ketahui. Mungkin, sampai murkanya sang pencipta? Aku tidak tahu. Tapi inilah aku, tetap ada dan terus berkembang.
Awalnya, mungkin tidak banyak orang yang mengenal aku, tapi semakin berkembangnya jaman, lihatlah aku yang selalu dikejar-kejar dan uangku bisa dikatakan lumayan banyak. Bayangkan, seseorang rela membayarku berapapun supaya bisa menjadi temanku dan supaya dia bisa terkenal. Mungkin, buat sebagian orang aku adalah Tuhannya.
Tapi, tentu saja aku tidak bisa seenaknya membiarkan orang mengenalku tanpa membalasnya alias tanpa pamrih. Buat beberapa orang, bolehlah aku tulus berteman dengannya. Tapi tetap, sebagai manusia aku memiliki sifat ‘simbiosis mutualisme’. Kalau dalam pelajaran biologi, artinya adalah saling menguntungkan. ‘ Gue untung, lu untung, kita untung’ kira-kira begitulah yang menjadi sifat dasarku.
Jadi, jangan harap berteman denganku kalau tidak mau memberikan keuntungan. Kenyataannya, banyak yang mau berteman denganku dan bahkan aku sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Kebanyakan dari mereka suka menulis, menggambar, memotret atau melukis semua hal yang dilihatnya, didengarnya dan dirasakan. Mereka sangat akrab denganku. Seakan, akulah Tuhan mereka. Ya, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya.
Beruntunglah, tidak semua orang memanfaatkanku seenaknya. Ada juga yang memanfaatkanku secara positif. Beruntung, masih ada orang-orang yang berteman tulus denganku. Tapi, tidak enaknnya aku, bisa dibilang karena keistimewaanku ini, aku memiliki banyak musuh. Mereka memanfaatkan aku, ‘ benar-benar memanfaatkan’ aku secara pribadi, dengan berbagai cara. Bahkan,sering menusuk dari belakang. Bukan menusukku, tapi ‘memakai’ aku untuk menusuk dari belakang ‘sesuatu’. Intinya, sesuatu yang jahat. Ya, aku berani bilang jahat karena memang mereka melakukan seperti tidak punya hati dan seperti dialah ‘Tuhannya’.
Ya, inilah dunia dengan berbagai perbedaan yang ada. Terkadang menyenangkan, dan terkadang menyakitkan. Tapi apa daya, semakin lama aku seakan menjadi ‘ hakim’ dan seperti dituntut untuk mau memberikan dan menjadi perantara semua hal di dunia ini. Sungguh berat menjadi aku, tapi sungguh menyenangkan juga menjadi aku. Sama seperti manusia lainnya, aku adalah aku, dengan berbagai keistimewaan.
Inilah sekilas tentang aku dan apa yang aku lakukan. Hmm, balik lagi ke perkembangan yang terjadi padaku. Aku sama seperti bayi yang baru dilahirkan dan semakin lama semakin bertambah besar dan menjadi dewasa. Akhirnya, dewasa ini, aku semakin dibutuhkan oleh banyak orang. O ya, aku semakin maju. Semakin digunakan, semakin ‘menguntungkan’. Seperti yang sudah aku katakan, dan inilah kenyataan orang-orang berlomba-lomba untuk bisa berteman dengan aku. Tentu saja dengan berbagai tujuan, terkadang baik dan terkadang buruk.
Tapi kembali, aku hanyalah manusia biasa. Sempurna? Tidak juga. Lemah? Tidak juga. Kuat? Tidak juga. Hanya saja mungkin dibutuhkan supaya semakin ‘untung’. Semoga semakin ‘untung’ dalam arti positif. Tapi kenyataannya… sebelum dilanjutkan, aku ingin memperkenalkan sahabatku bernama Teknologi.
Sahabatku Teknologi
Sahabat terbaikku, terlahir di tahun bahkan mungkin dihari yang sama. Kita berdua bagai pinang dibelah dua dan bersimbioasis secara mutualisme. Dia sama seperti aku, terlahir dan semakin berkembang. Perjalanan kita berdua bisa terbilang sama. Seperti yang aku katakan, kita bersahabat karib.
Hubungan kita sangat dekat sekali. Bisa dibilang, tanpa dia, aku bukan apa-apa. Mungkin aku hanya jadi selembar kertas kosong yang akan usang dan dimakan kutu. Tapi, beruntunglah kehadiran dia, membuat aku bisa berkembang sampai saat ini. Dia juga sama terkenalnya dengan aku. Dan banyak dicari oleh orang-orang.
Kisah kehidupan kita bisa dikatakan mirip. Hanya saja, semakin lama dia berkembang semakin, bisa aku bilang terlihat menakutkan. Dan terkadang pula itu memberikan dampak buruk bagiku. Mungkin juga bagi orang-orang disekitar kita. Bukan mungkin lagi, tapi kenyataannya memang sudah terjadi. Ada banyak ‘kasus’ terjadi akibat dia yang berkembang semakin pesat. Pergesaran budayapun semakin lama terjadi karena dia semakin berkembang pesat. Tapi, dia tetap teman terbaik. Hanya saja, masih banyak yang memanfaatkan dia untuk ‘keuntungan’ semata bahkan supaya ‘dirinya’ senang tanpa mempedulikan orang lain.
Masalah kitapun sama. Terkadang, aku benci menjadi aku dan diapun benci menjadi dirinya. Kenyataannya banyak ‘akibat’ yang terjadi karena adanya kita. Ya, seperti yang sudah aku bilang, ada yang positif dan ada yang negative. Kalau yang terjadi adalah positif, kita akan sangat gembira sekali seperti seorang istri yang mengetahui di dalam dirinya ada nafas baru alias ‘hamil’ atau akan punya anak. Tapi kalau negatif, rasanya hati kita terpecah-pecah, berat kita semakin menurn, dan seakan kita ingin lompat dari gedung tinggi karena tidak kuat lagi menahan beban yang berat ini.
Bahkan hantu ‘gagal’ sering juga membuat kita mengeluarkan air mata. Apalagi, kalau kita digunakan sebagai hakim yang harus mengadili dan menuding. Rasanya, menyakitkan. Mungkin sakit, tapi sangat menguntungkan dan bisa membuat kaya. Ya, balik lag seperti yang sudah aku bilang kalau banyak yang menggunakan kita supaya bisa bertambah kaya.
Si teknologi ini, bisa dikatakan memberikan suatu ‘gaya’. Dalam arti, kalau berteman dengan dia, kita akan diakui dunia. Bahkan kalau ada yang menemukan anaknya yang baru lahir, bisa sangat amat terkenal. Dan balik lagi, kenyataannya terkadang membuat dunia terasa sepi dan pertengkaran kerap kali terjadi.
Kenyataannya…
Yap, inilah kami yang dipakai mereka. Mereka berteman dekat dengan kami. Seperti yang kau lihat, di dalam sebuah keluarga itu. Dan itulah kami yang ada ditangan mereka. Dan kami akan memperlihatkan banyak lagi, sepuluh, seratus, seribu bahkan jutaan lebih, mungkin juga lebih banyak lagi. Intinya, tiap hari, tiap detik, banyak yang memperkenalkan dirinya kepada kami dan menjadi teman kami.
Banyak cerita nyata tentang perkembangan yang terjadi pada aku dan teknologi. Dalam dunia mengirimkan pesan, tidak ada lagi burung merpati yang berlalu lalang untuk mengirimkan surat, yang ada banyaknya tempat makan menyediakan wi-fi bahkan hampir selurh orang memiliki handphone untuk mengirimkan pesan. Dalam dunia menyampaikan pesan, jarang sekali ditemui yang namana telegram, yang ada pesan disampaikan melalui iklan secara elektronik. Dan banyak hal lagi yang terjadi. Dunia semakin mudah, dunia semakin besar dan dunia semakin penuh dengan’kepintaran’.
Pahit atau manis?
Semoga yang ada adalah kenyataan yang manis. Tapi selalu, tidak semuanya bisa terlihat manis, tetap saja ada kenyataan pahitnya. Teman-temanku lebih menyukai berkomunikasi melalui alat daripada secara langsung. Lihat saja pasangan itu, mereka memutuskan berpisah melalui sms. Atau lihat saja sang ayah, dia meminta maaf melalui pesan di YM. Memang tidak semua seperti mereka. Balik lagi, inilah perbedaan. Ada yang pahit dan yang manis. Sekarang dimanakah kamu?
Perenungan
Perkembangan teknologi memang menyenangkan,bila semua orang bisa menerima secara positif. Namun yang terjadi, tidak semuanya menerima secara positif. Semua orang berlomba-lomba untuk ‘semakin untung, semakin kaya, semakin gaya’ dengan segala cara. Sehingga menggeser keberadaan ‘sang Pencipta’. Semua seakan hanyalah untung supaya kaya dan memiliki ‘nama’ yaitu ‘gaya’.
Kalau tidak punya blackberry seakan dunia berhenti berputar. Ekstrimnya seperti itu. Dan kenyataan sekarang, siapa yang tidak punya handphone? Banyak. Tapi siapa yang sungguh mengenal ‘Dia’ sang pencipta atau kita hanya terpesona padaNya?
Terpesona atau sungguh mau mengenal? Inilah dua hal yang berbeda. Ketika ‘rumahNya’ diduakan, atau dijadikan motif ‘gaya’ disitulah Tuhan menangis. Ketika kita memohon semakin ‘kaya’ dalam duniawi, disitulah hati Tuhan terluka.
Beruntunglah kita, TUhan bukan seorang yang menganut ‘simbiosis mutualisme’ tersebut. Mungkin, kita bisa berkomunikasi melalui media dan teknologi yang ada, yang semakin berkembang dan bahkan terpukau sangat dengan janji duniawi. Tapi beruntunglah kita, nyatanya Tuhan tidak meninggalkan kita sendirian bukan?
Dunia tetap diberikan warna padaNya. Keberadaan perkembaangan jaman dari hari semakin hari, bukan membuat dunia semakin kiamat tapi memberikan satu pelajaran akan ‘kewaspadaan’. Supaya kita tidak jauh terpukau pada duniawi tapi kita tetap ingat padaNya.
Memang bukan hal yang mudah, ketika dipilihkan pada ‘pelayan gereja’ atau ‘kerja seharian demi gaji besar’. Tidak bisa dipungkiri, kalau kita tidak untung, kita tidak kaya dan tidak bisa gaya. Tapi balik lagi, itu berarti kita tidak percaya pada apa yang diberikanNya pada kita. Justru kita memang terpukau pada ‘emas dan perak’.
Inilah tugas kita, merenungkan dan melakukannya. Selalu ada kata tidak mudah,tapi percayalah, ketika kita sungguh-sungguh berpegang padaNya, kita bisa melakukan semuanya dengan baik. Semuanya dengan sangat baik. Karena memang ‘Semua baik’ ditangannya.
Sekarang pertanyaannya, mau menjadikan teman seperti apakah kita dengan ‘perkembangan media dan teknologi’? balik lagi pada suatu kenyataan, yang menentukan maju atau mundur moral dan nilai yang ada adalah diri kita sendiri. Semoga perkembangan itu bisa menjadi nilai yang sangat manis dalam perjalanan kehidupan kita.. dan semoga kita sungguh mengingat ‘Dia’ selalu dalam setiap pekerjaan dan apa yang kita lakukan.
dan pada akhirnya kenyataannya, semua yang menguntungkan, yang membuat kita kaya dan semakin gaya berasa sangat ‘biasa’. tapi ketika kita hidup biasa saja, semua akan terasa ‘luar biasa’.
bermimpilah sampai langit ketujuh, jadikanlah tujuan hidupmu, tapi jangan sampai terpukau dengan apa yang dijanjikan dunia. karena tidak akan abadi. tapi selalulah lihat janjiNya yang sangat Indah dan selalu baru disetiap waktu.KasihNya yang tulus, tidak berdasarkan ’simbiosis mutualisme’ ^^
osted by: gedeprama | 14 May 2010 Dalam Terang Cahaya
Dalam Terang Cahaya Keheningan
Sebuah peradaban yang riuh, demikian sebuah komentar menyimpulkan kehidupan di awal abad 21. Lebih-lebih ketika menghampar krisis energi dan pangan. Banyak yang sepakat kalau dunia sedang mengalami kepanikan global. Wakil AS menuduh India menghabiskan cadangan pangan karena jumlah penduduknya yang besar. Wakil India menuding balik dengan menyebutkan kalau Amerika Serikat dengan seluruh keserakahannya yang membuat krisis pangan dan energi. Di Indonesia, pangan dan energi ini juga menjadi komoditi politik untuk menjatuhkan lawan.
Ada yang menelaah wajah peradaban ini tidak dengan analisis, namun dengan lelucon. Suatu hari seorang pemuda kebingungan memilih isteri. Datanglah dia pada seorang sesepuh. Dan diberitahulah syarat-syarat calon isteri yang baik. Dari berwajah cantik, puteri orang kaya, bekerja, berkinerja dahsyat di tempat tidur sampai dengan bisa diminta mengepel lantai.
Ternyata, setelah dicari-cari tidak ada wanita ideal seperti itu. Bila cantik, puteri orang kaya, wanita karir, maka harga yang harus dibayar, suaminya terpaksa mengisi keseharian dengan mengepel lantai, sambil bernyanyi sendu lirik lagu “diriku tak pernah lepas dari penderitaan”.
Semakin dipertentangkan, semakin panas
Peradaban manusia serupa, setiap kelebihan meminta ongkos berupa kekurangan. Keserakahan hanya mau kelebihan, dan berharap kelebihan tidak berubah-ubah menjadi kekurangan, itulah awal kehidupan yang riuh dan penuh penderitaan.
Dulu ketika dunia dibuat takut oleh potensi perang bintang antara dua negara adi kuasa, tidak ada tanda-tanda ketakutan akan bom teroris. Sekarang ketika ketakutan perang global berhenti, bahkan memasuki hotel pun harus diperiksa petugas keamanan.
Nasib bangsa ini setali tiga uang. Ia terlihat berputar dari satu ketidakpuasan menuju ketidakpuasan lain, karena manusianya menolak semua kekurangan. Di zaman orde baru, sebagian hak-hak politik memang dikekang, tapi di zaman itu harga pangan, papan dan minyak terjangkau. Di zaman reformasi ini, kebebasan politik berkibar-kibar, siapa pun boleh dikritik, namun ia harus dibayar dengan harga pangan, papan dan minyak yang semakin jauh dari jangkauan. Persis sama dengan lelucon pemuda yang bingung mencari isteri, setiap kelebihan harus dibayar dengan kekurangan.
Di tengah pengapnya peradaban oleh banyak sekali ketidakpuasan, tidak terhitung jumlah rapat, konferensi, wacana, seminar sampai kuliah tingkat tinggi di perguruan tinggi yang mau mencoba mengurai situasi. Dan ternyata, semakin diperdebatkan peradaban jadi semakin panas.
Bila ada hasilnya, peradaban akan tambah sejuk. Namun sebagaimana dirasakan bersama, bumi tambah panas baik secara fisik, psikologis, spiritual. Jika ditelusuri lebih dalam kehidupan manusia, ia ditandai kelahiran dengan tangisan bayi yang riuh, serta kematian plus tangisan orang yang ditinggalkan yang juga riuh. Bila di tengah-tengahnya juga riuh dengan perdebatan dan perkelahian, menimbulkan pertanyaan mendalam, kapan manusia punya kesempatan berjumpa keheningan?
Menjadi satu dengan alam
Alam sebagai guru bertutur terang, semuanya berubah, semuanya membawa kelebihan-kekurangan. Siang berganti malam, malam berganti siang. Bila gunung tinggi, jurangnya dalam. Diperdebatkan atau tidak, tetap seperti ini. Memahami dalam-dalam sifat alami inilah yang membukakan keheningan.
Seorang guru yang punya banyak murid di Barat agak terang dalam hal ini. Tahapan memasuki pintu keheningan sebenarnya sederhana. Pertama-tama, belajar dari alam. Kemudian hidup sesuai prinsip-prinsip alami. Sebagai hasilnya, manusia bisa melihat kebenaran di balik alam. Dan ujung-ujungnya baru bisa menjadi satu dengan alam. Sebelum menyatu dengan alam, manusia akan terus berputar dari satu penderitaan ke penderitaan lain.
Ia yang bersatu dengan alam tahu, ada bimbingan, ada kesempurnaan, ada keindahan di sana. Laut sebagai contoh, ia membawa bimbingan-bimbingan. Sama dengan hidup manusia, ada gelombang tinggi (baca: kaya, dikagumi), ada gelombang rendah (kehidupan orang biasa). Namun tanpa memandang tinggi-rendah, gelombang mana pun ikhlas dan rendah hati pada bibir pantai. Seperti sedang bercerita, ikhlas dan rendah hatilah, ini yang membuat kematian berhenti berwajah menakutkan.
Siapa yang mengisi kesehariannya dengan keikhlasan dan kerendahatian, akan menemukan bahwa alam sebenarnya sebuah perpustakaan agung. Berlimpah pengetahuan dan kebijaksanaan yang disimpan di sana. Perhatikan laut lebih dalam lagi. Di permukaan ia senantiasa bergelombang. Sama dengan hidup manusia. Di kedalaman yang dalam, tidak ada gerakan apa lagi gelombang. Hanya hening yang melukis keindahan dan kesempurnaan.
Cermati apa yang ditulis Zenkei Shibayama dalam A Flower does not talk: “silently a flower blooms, in silence it falls away….pure and fresh are the flowers with dew….calmly l read the True Word of no letters”. Bunga mekar tanpa suara, berguguran juga tanpa suara. Tanpa keluhan tanpa perdebatan. Ada kesucian yang menggetarkan dalam bunga yang berhiaskan embun pagi. Dalam bimbingan hening, tiba-tiba terbaca makna tanpa kata-kata. Zenkei Shibayama menyebutnya Scripture of no letters. Tanpa kata-kata, tanpa keriuhan. Hanya sebuah hati yang berkelimpahan dalam dirinya!
Kembali ke cerita awal tentang peradaban yang riuh, dunia memang sedang dibelit krisis. Namun ketika kata-kata, perseteruan memperpanas suhu panas peradaban yang sudah panas, mungkin ini saatnya membaca Scripture of no letters. Ada yang menyebutnya pengetahuan di dalam yang hanya membuka dirinya di puncak keheningan.
Untuk melangkah ke sana, mulailah hidup sesuai hukum alam. Ia yang mengalir bersama alam, tersenyum pada setiap putaran alam tahu sebenarnya tidak ada hukuman. Apa yang kerap disebut sebagai bencana, sebenarnya hanya undangan laut untuk menyelam semakin dalam. Memasuki wilayah-wilayah tanpa gelombang (baca: tanpa perdebatan) namun penuh keheningan.
Sebagaimana ditulis rapi oleh kehidupan para Mahasidha (manusia yang menjadi agung karena melewati banyak rintangan seperti Jalalludin Rumi, Bunda Theresa, Milarepa, Mahatma Gandhi), awalnya bencana terlihat sebagai cobaan. Namun begitu dialami, ia memperkuat otot-otot kehidupan. Persis seperti otot fisik yang kuat karena banyak dilatih. Bila begini cara memandangnya, bencana bukannya membawa kegelapan kemarahan, ia membawa cahaya penerang.
Berbekalkan ketekunan, bencana membuat batin kebal dengan penderitaan. Kekebalan ini kemudian membuat manusia bisa menyambut semua dualitas (baik-buruk, sukses-gagal, hidup-mati) dengan senyuman yang menawan. Inilah secercah cahaya keheningan. Ia menyisakan hanya satu hal: compassion is the only nourishment. Dualitas memang lenyap, kasih sayang kemudian membuat kehidupan berputar.
Selasa, 15 Juni 2010
Chaiul Tanjungr

KOMPAS.com — Selalu ada aksi bisnis yang mengejutkan dari seorang Chairul Tanjung. Paling akhir pada April 2010 saat PT Trans Retail miliknya mengakuisisi 40 persen saham PT Carrefour Indonesia. Sebuah kebanggaan nasional karena sebuah perusahaan nasional mengakuisisi perusahaan multinasional.
Presiden Komisaris Trans Corp, yang juga satu dari tujuh warga Indonesia yang masuk dalam daftar orang kaya sejagat versi majalah Forbes (edisi Maret 2010), ini mengakui akuisisi ini bukan semata unsur bisnis, melainkan juga ada misi idealisme di baliknya.
”Bisa menjadi tempat untuk memasarkan produk usaha kecil dan menengah. Tentu saja produk yang masuk dalam standar kualitas yang dibutuhkan konsumen,” ujarnya. Ada 82 gerai Carrefour di 27 kota di Indonesia. Berikut petikan wawancara dengan Chairul Tanjung yang berlangsung 31 Mei di Jakarta.
Apa misi idealisme di balik akuisisi Carrefour?
Saya selalu percaya ada kaitan antara bisnis dan idealisme. Ada orang bilang kalau bicara bisnis ya bisnis saja, idealisme ya idealisme saja. Seperti minyak dan air. Bagi saya, bisnis dan idealisme bisa digabungkan dan kalau bisa digabungkan secara baik, maka memiliki sustainability, kemampuan bertahan jangka panjang. Ini kepercayaan yang saya anut sejak saya mulai berbisnis sampai hari ini. Makanya dalam setiap bisnis saya, selalu dibicarakan bisnisnya begini dan idealismenya begini. Jadi dengan begitu tidak perlu dipertentangkan antara bisnis dan idealisme.
Bagaimana dengan Carrefour. Carrefour ini perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Tahun lalu omzetnya sekitar Rp 11,7 triliun (tahun 2009). Tadinya milik asing. Buat asing orientasinya jelas, prospek ekonomi bagus, konsumen besar, stabilitas ekonomi dan politik bagus. Mereka tak peduli distribusi itu penting untuk dijadikan alat memajukan perekonomian nasional, memajukan kesejahteraan rakyat. Kita lihat ritel ini sesuatu yang luar biasa. Tapi apa salahnya kita tumpangkan tanpa mengurangi bisnisnya dengan tujuan agar perekonomian nasional maju lebih baik dan sehat. Orang-orang yang selama ini belum mendapat kesempatan ke pasar, ekonomi, kemasan bisa numpang, sekaligus bermitra. Secara bisnis saya tidak merugi, tetapi secara idealisme saya bisa memberikan sesuatu kepada bangsa ini.
Sejak kapan tebersit akuisisi Carrefour?
Sebenarnya berpikir pun tak ada. Tidak berpikir karena Carrefour itu begitu besarnya. Carrefour ini bukan dicari, tapi mereka yang datang. Mereka sewa konsultan mencari mitra potensial yang baik dan strategis di Indonesia. Muncul 20 nama, ada kami. Menciut jadi 10, lima, dan dua ada nama kami. Mereka menjajaki kami. Saya setuju ambil alih Carrefour dengan catatan tak mau menjadi silent partner. Tak mau seperti Alibaba. Kalau mau, saya pemegang saham terbesar. Saya mau misi dan visi kita seperti pengembangan UKM, bermitra dengan pasar tradisional, hubungan dengan pemerintah pusat dan daerah, ke masyarakat kita berjalan. Juga bisa sinergi dengan usaha kita, yang ada juga bisa berjalan. Kalau mau oke, kalau tidak silakan cari mitra lain.
Mereka lihat memang bisnis seperti begini yang perlu di Indonesia. Jika tidak sustainability, tidak berjalan. Mereka bersedia, mulai berunding harga.
Berapa lama proses runding?
Proses perundingan tidak lebih dari tiga bulan. Sangat cepat. Biayanya sangat murah. Tak ada fee untuk pihak ketiga. Perundingan di beberapa negara, di India, Indonesia, Perancis, tapi penandatanganan kesepakatan beli di Perancis dan di Jakarta.
Inspirasi idealisme itu mulai dari mana?
Saya mulai berbisnis sejak kuliah tingkat satu di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Idealisme ini muncul karena keluarga saya tidak mampu. Ibu saya harus menggadaikan kain halusnya untuk membayar kuliah. Saya tidak bisa menerima. Intinya saya harus bisa membiayai diri sendiri. Syukur, bisnis informal yang saya kerjakan (di kampus jual stiker, tas, buku, penjilidan buku) sukses, dan bertahap bisa biayai keluarga. Kesulitan keuangan, aktivitas semasa SMP, SMA, dan kuliah menjadi pendorong utama. Ada akumulasi bahwa berbisnis itu harus cari untung, cari uang. Uang penting, tapi tak segalanya. Ini membuat saya bisa akumulasikan bisnis dan idealisme ini. Pengalaman batin. Kalau saya anak orang kaya tak bisa. Saya sangat paham akan bisnis dan idealisme ini.
Ingin menjadi penguasa?
Saya demonstran, mahasiswa teladan, dan kini pengusaha. Sampai hari ini saya selalu bisa mengendalikan diri untuk tetap sebagai pengusaha. Walaupun dorongan dan ajakan untuk ke politik sangat kuat, syukur sampai saat ini saya bisa meyakinkan semua pihak bahwa menjadi pengusaha itu juga penting.
Persisnya?
Karyawan saya kini lebih dari 50.000 orang. Ini yang langsung bukan yang terafiliasi. Kalau saya tetap berusaha, lima tahun lagi bisa di atas 100.000 orang dan mungkin 10 tahun lagi menjadi 500.000 orang. Kalau saya menjadi penguasa, mungkin saya tidak bisa melakukan ini, memberikan kesejahteraan langsung bagi begitu banyak orang. Sekonkret itu. Mungkin saya bisa berbuat lewat perbaikan regulasi dan sebagainya, tetapi efek langsungnya tidak bisa. Sebagai pengusaha bisa langsung.
Bagaimana hubungan yang pas antara pengusaha dan penguasa?
Persisnya kita harus bicara soal Indonesia Incorporated, jangan lagi bicara bahwa saya penguasa sehingga pengusaha harus datang untuk meminta-minta dan deal-deal tertentu. Sudah lewat masa itu. Juga pengusahanya jangan berpikir harus dekat dengan pejabat atau pemerintah biar dapat konsesi, dapat monopoli. Era-era seperti ini sudah lewat. Saat ini adalah pengusaha harus bilang bahwa pemerintah tugas Anda adalah membuat regulasi yang baik agar kami para pengusaha bekerja dengan baik. Dan saya akan melakukan tugas saya sebagai pengusaha sebaiknya. Saya bisa membuat keuntungan yang besar dan bisa bayar pajak sebesar-besarnya ke negara.
Saya akan membuat usaha ini memberikan manfaat bukan saja untuk saya, tetapi juga sebesar-besarnya bagi bangsa ini. Kalau semua bisa seiring sejalan seperti ini, maka insya Allah 10 tahun dari sekarang saya jamin Indonesia bisa sejahtera.
Yang ada saat ini bagaimana?
Problemnya masih ada pengusaha yang masih suka main-main dengan penguasa, minta konsesi, keistimewaan. Sementara ada juga penguasa yang senang bermain-main dengan pola itu. Nah, kalau kita bisa memutuskan mata rantai ini, sebagian permasalahan bangsa ini akan terselesaikan.
Pandangan soal pajak?
Bagi saya, kalau rugi memang tak perlu membayar pajak. Tetapi kalau untung, apalagi untung besar, ya harus bayar pajak. Karyawan saya saat pertama kali mendapat bonus besar diminta membayar pajak. Soalnya gaji yang diterima sudah dibayarkan pajaknya oleh perusahaan. Saat mendapat bonus saya bilang semua harus bayar pajak. Semua kaget karena selama ini pajak dibayar oleh perusahaan. Kini mereka membayar pajak.
Usaha bisnis ini sudah sebuah imperium?
Saya tak peduli dengan istilah atau sebutan apa. Tujuan saya pertama adalah bisa punya perusahaan yang bisa memberikan keuntungan dan maju. Dan tidak ada satu pun perusahaan dalam Trans Corp yang merugi. Kedua, perusahaan harus tumbuh dan tumbuhnya cepat. Mengapa? Karena makin tumbuh, makin banyak tenaga kerja yang bisa diserap dan bisa sejahtera. Bank Mega contohnya, setiap tahun membuka 50 sampai 100 cabang. Satu cabang butuh 30 orang. Ini baru satu perusahaan.
Ketiga, kalau saatnya nanti perusahaan ini harus menjadi jawara, paling tidak di Indonesia. Mengapa? Sebagai persiapan pada saatnya nanti perusahaan ini harus bisa menjadi pemain global. Jangan bercita-cita menjadi pemain global kalau belum jawara di Indonesia. Jadi harus ada tahapan yang dilalui.
Gosip, ada orang lain di belakang bisnis Chairul Tanjung?
Ada yang bilang ini perusahaan Anthony Salim. Ada yang bilang keluarga mantan Presiden Soeharto di baliknya. Karena ada Bank Mega dibilang ada kaitan dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri. Juga ada kaitan dengan tentara segala. Saya pernah bilang, demi Allah tidak ada satu pun uang mereka. Kita belum dewasa. Begitu ada "anak ajaib", kita tidak percaya.
bingkai mata

- GramediaShop : Kamus Populer Inggris - Indonesia
- GramediaShop : Sons
KOMPAS.com - Pertambahan usia adalah realita yang tak bisa ditolak. Tetapi bukan berarti kita harus menelan bulat-bulat semua tanda-tanda penuaan dan mematahkan semangat muda yang masih menyemangati hari-hari kita.
Salah satu tanda penuaan yang banyak ditakuti perempuan adalah kulit yang mengendur. Terutama di daerah mata, kulit yang mengendur benar-benar mengganggu penampilan. Sebab mata yang mengendur akan membuat kita terlihat sangat kelelahan, dan kelelahan selalu identik dengan tak bergairah. Jika sudah begini, semangat yang masih menumpuk di kepala tak akan terpancarkan. Apa yang dapat kita lakukan?
Bobbi Brown, makeup artist yang juga penulis buku-buku bestseller mengenai kecantikan, mengingatkan kita untuk tak kuatir. Sebab makeup atau riasan yang tepat bisa menjadi solusi dari segala situasi kritis kita. Agar keindahan mata kembali seperti kita masih remaja dulu, yang perlu dilakukan adalah:
1. Bentuk keindahan dari lengkungan alis mata
Setelah merapikan alis mata, perkuat lengkungan alis mata dengan memilih bedak tabur yang sewarna dengan alis mata kita. Lalu dengan bantuan kuas khusus alis mata atau angled brush, bubuhkan eyeshadow berwarna cerah di sekitar lengkungan alis mata.
2. Mempertegas bentuk mata
Bubuhkan eyeshadow bubuk berwarna gelap atau abu-abu pada kelopak mata. Gunakan kuas liner untuk membagi kelopak mata menjadi kelopak mata atas dan bawah. Kelopak mata atas akan mencekung ketika kita membuka mata, sedangkan yang bagian bawah akan terlihat lebih jelas ketika mata terbuka. Itu mengapa pada kelopak mata yang bawah kita memilih eyeshadow berwarna pekat agar lingkar mata yang mengendur dapat disamarkan.
3. Sempurnakan lingkar mata
Pilih shadow berwarna medium seperti coklat atau moka pada sudut kelopak mata bagian luar. Ini akan membuat mata kita terlihat lebih lebar. Lalu bubuhkan eyeshadow berwarna putih atau gading untuk mempertegas tulang alis kita. Sapukan mulai dari lengkungan alis hingga ujung alis.
4. Sempurnakan dengan maskara
Agar mata kita terlihat semakin sempurna terbuka, lentikkan bulu mata dengan pelentik bulu mata. Lalu sapukan maskara dari pangkal hingga ujung bulu mata. Jangan terlalu banyak menggunakan maskara, cukup dua kali sapuan agar maskara tidak menggumpal.
Trik ringkas ini akan merefleksikan semangat kita yang tak mau menyerah begitu saja pada proses penuaan atau aging. Jika sudah semakin percaya diri kita pasti sudah lebih berani untuk mendeklarasikan young on the outside, but wise in the inside.
(Siagian Priska/Prevention Indonesia)
Senin, 14 Juni 2010
wanita bumi lain

KOMPAS.com - Wanita Jepang selalu dikagumi kecantikan kulit dan rambut hitam mereka. Sementara wanita Yunani memiliki kulit yang indah dan berkilau. Indonesia sendiri, seperti kita ketahui, kental akan ramuan tradisional. Dari cem-ceman untuk menghitamkan rambut, scrub dari buah-buahan dan bahan lain, hingga penggunaan jamu. Tetapi karena sudah jarang wanita yang memiliki waktu untuk meramu sendiri, makin banyak produsen yang mengemas produk kecantikan tradisional tersebut dalam bentuk kemasan praktis yang bisa kita pakai sendiri. Atau, kalau masih terlalu repot, tinggal datang ke spa-spa tradisional yang banyak bertebaran di sekitar kita. Tetapi, tidakkah Anda penasaran apa yang dilakukan wanita-wanita di belahan bumi lain lakukan untuk kecantikan tubuh dan rambut mereka? Mau tahu?
Cile
Wanita Cile menggunakan kekuatan antioksidan dari anggur merah untuk kulit berkilau mereka. Mereka menciptakan semacam pasta dari segenggam penuh anggur merah dan 2 sendok makan tepung putih. Caranya, anggur ditumbuh, kemudian dicampur dengan tepung tersebut hingga menjadi pasta. Aplikasikan pasta tersebut hingga menjadi masker pada wajah, lalu biarkan selama 10 menit, kemudian bersihkan. Shalini Vadhera, penulis Passport to Beauty mengatakan, cara ini membantu membuat kulit terlihat segar dan menghapus kesan lelah pada kulit.
Republik Dominika
Wanita Dominika punya rahasia untuk kuku yang kuat. Caranya, cincang halus bawang putih, kemudian masukkan ke dalam botol berisi cat kuku bening, diamkan selama 7-10 hari. Awalnya memang akan terjadi bau yang sangat menyengat. Namun lama kelamaan bau ini akan menghilang sendirinya. Bawang putih memiliki zat yang mampu menguatkan kuku, dan berlaku pula sebagai antibakteri yang ampuh.
Mesir
Menurut Vadhera, rahasia cantik Cleopatra adalah dengan berendam dalam air susu (mandi susu) untuk melembutkan kulitnya dan mengangkat sel-sel kulit mati. Untuk mencoba perawatan ini, Vadhera merekomendasikan menambahkan 2 cangkir susu bubuk ke dalam air rendaman mandi Anda. Ini akan membuat kulit Anda terasa lembut.
Perancis
Wanita Perancis selalu melakukan perawatan kulit dan tubuh dengan teliti untuk mencegah kerusakan. Caranya, dengan tidak lupa melakukan facial, pijatan, dan selalu membersihkan wajah sebelum tidur. Resep yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan facial dari bahan alami. Di sana, mereka menggunakan buah ceri dan delima sebagai bahan masker. Remukkan ceri dan bulir-bulir buah delima dalam mangkuk, lalu jadikan masker, diamkan selama 6 menit. Masker ini akan membantu mencerahkan kulit dengan enzim naturalnya, sekaligus mengencangkan kulit. Angkat sisa masker tadi dengan handuk hangat untuk membantu sirkulasi darah.
Yunani
"Wanita Yunani diberkati dengan kulit yang cantik, warnanya tak pekat, namun memiliki cukup melanin untuk melindungi sekaligus menyerap sinar matahari," papar Macrene Alexiades, M.D., Ph.D., dermatolog asal New York. Kulit mereka pun memiliki kompleksi yang cantik. Rahasianya terdapat dalam asupan makanan mereka, yakni, makanan Mediterania yang kebanyakan menunya terdiri dari makanan laut dan buah-buahan. Makanan laut, seperti ikan-ikanan kaya akan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang baik untuk kulit dan otak. Ditambah lagi menu dari buah-buahan dan sayuran yang merupakan penyedia antioksidan dan vitamin. Mereka juga percaya, bahwa minyak zaitun yang sering mereka gunakan berkontribusi bagus untuk kecantikan kulit mereka. Jadi, mulailah mengganti minyak memasak Anda dengan minyak zaitun.
Italia
Wanita Italia terkenal dengan rambut berkilau mereka. Menurut Fabio Scalia, penata rambut dan pemilik salon Fabio Scalia di Brooklyn, New York, jawabannya ada di dapur Anda. Wanita Italia menjaga kilau rambut mereka dengan mengkombinasikan yogurt dan minyak zaitun, kemudian digunakan sebagai kondisioner. Protein pada yogurt memberikan nutrisi sekaligus melembapkan rambut. Caranya, cukup dengan mencampurkan 1 cangkir yoghurt whole milk tanpa rasa dengan 1 sendok teh minyak zaitun. Aplikasikan campuran ini pada rambut yang sudah dikeramas, biarkan selama 5 menit, kemudian cuci dengan air dingin.
Jepang
Masyarakat Jepang amat percaya akan kekuatan rumput laut (nori). Konon, nori kaya akan mineral yodium yang diperlukan dalam pertumbuhan rambut. Namun, menurut Titi Branch, pendiri produk perawatan rambut Miss Jessie, mengatakan, bahwa yodium yang ditambahkan pada garam meja bukan yang dibutuhkan oleh rambut karena tubuh tidak bisa menyerapnya dengan benar. Rumput laut juga kaya akan mineral lain yang dipercaya bisa menguatkan rambut, seperti zat besi, zinc, selenium, dan tembaga. Wanita Jepang selain menggunakan nori sebagai makanan, juga menggunakannya sebagai pasta untuk menutrisi rambut kering. Cara untuk membuatnya menjadi pasta adalah dengan merebus lembaran nori kering dalam panci, kemudian dioleskan pada rambut, diamkan beberapa saat, kemudian bersihkan. Cara lainnya adalah dengan mengkonsumsi nori sehari, hari, cukup dengan memberikan taburan irisan nori pada makanan Anda sehari-hari.
Swedia
Wanita Swedia memiliki kulit yang sehat dan berseri-seri. Rahasia mereka adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan. Contohnya, buah beri dan ikan panggang. Selain itu, mereka juga punya resep lain. Yakni; melarutkan kantung teh hijau atau white tea, lalu dibekukan dalam bentuk es batu kecil. Batu-batu es tersebut kemudian digunakan sebagai pengganti toner. Kultur Swedia pun percaya bahwa sauna bisa membantu menghilangkan racun dalam tubuh. Untuk mendapatkan efek sauna di rumah, disarankan untuk menggunakan batu garam yang dicampur dengan sedikit minyak zaitun, dan 10 tetes minyak eucalyptus. Gunakan campuran tersebut sebagai scrub, kemudian bersihkan dengan air dingin.
Minggu, 13 Juni 2010
kumayl
BISMILLAHIROHMANIROHIM
Ya Allah, aku bermohon padaMu dengan rahmatMu yang meliputi segala sesuatu
Dengan kekuatanMu yang dengannya Engkau taklukan segala sesuatu
Dan yang dengannya merunduk segala sesuatu
Dan yang dengannya merendah segala sesuatu
Dan dengan keagunganMu yang mengalahkan segala sesuatu
Dan dengan kemuliaanMu yang tak tertahankan oleh segala sesuatu
Dan dengan kebesaranMu yang memenuhi segala sesuatu
Dan dengan kekuasaanMu yang mengatasi segala sesuatu
Dan dengan wajahMu yang kekal setelah fana segala sesuatu
Dan dengan asmaMu yang memenuhi tonggak segala sesuatu
Dan dengan IlmuMu yang mencakup segala sesuatu
Dan dengan cahaya wajahMu yang menyinari segala sesuatu
Wahai Nur, Wahai Yang Maha Suci
Wahai Yang Awal dari segala yang awal dan Yang Akhir dari segala yang akhir
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang meruntuhkan penjagaan
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak nikmat
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merintangi doa
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bencana
Ya Allah, ampunilah segala dosa yang tealh kulakukan
Dan segala kejahatan yang tealh kukerjakan
Ya Allah, aku dating menghampiriMu dengan Dzikir kepadaMu
Kumohon pertolonganMu dengan diriMu
Aku bermohon kepadaMu dengan kemurahanMu agar Kau dekatkan daku keharibaanMu
Sempatkan daku untuk bersyukur kepadaMu, bimbinglah daku untuk selalu mengingatMu
Ya Allah, aku bermohon kepadaMu dengan permohonan hamba yang rendah, hina, dan ketakutan
Agar Engkau maafkan daku, sayangi daku, dan jadikan daku rela dan puas akan pemberianmu
Dan dalam segala keadaan tunduk dan patuh
Ya Allah, aku bermohon kepadaMu dengan permohonan orang yang berat keperluannya
Yang ketika kesulitan menyampaikan hajatnya kepadaMu
Yang besar dambaannya untuk meraih apa yang ada disisiMu
Ya Allah, Maha Besar kekuasaanMu, Maha Tinggi kedudukanMu
Selalu tersembunyi rencanaMu, selalu tampak kekuasaanMu
selalu tegak kekuatanMu, selalu berlaku kodratMu
Tak mungkin lari dari pemerintahanMu
Ya Allah, tiada kudapat pengampun bagi dosaku
Tiada penutup bagi kejelekanku
Dan tiada yang dapat menggantikan amalku yang jelek dengan kebaikan melainkan Engkau
Tiada Tuhan selain Engkau Maha Suci Engkau dengan segala pujiMu
Telah aku aniaya diriku
Dan telah berani aku melanggar, karena kebodohanku
Tetapi kusandarkan diri pada ingatan dan karuniaMu yang berkekalan atasku
Ya Allah, pelindungku, betapa banyak kejelekanku yang Kau tutupi
Betapa banyak malapetaka yang telah Kau hindarkan
Betapa banyak rintangan yang telah kau singkirkan
Betapa banyak bencana yang telah Kau tolakkan
Betapa banyak pujian baik yang tak layak bagiku telah Kau sebarkan
Ya Allah, besar sudah bencanaku berlebihan sudah kejelekan keadaanku
Rendah benar amal-amalku beratbenar belenggu kemalasanku
Angan-angan panjang telah menahan manfaat dariku
Dunia telah memperdayaku dengan tipuannya
Dan diriku telah terpedaya karena ulahnya dan karena kelalaianku
Wahai Junjunganku, kumohon kepadaMu dengan kemuliaanMu jangan menghijab dariMu doaku
Kejelekan amal dan peringaiku
Jangan Kau ungkap rahasiaku yang tersembunyi yang Kau ketahui
Jangan Kau segerakan siksa atas perbuatanku dalam kesendirianku
Dari jeleknya perbuatanku dan kejahatanku
Dan berkekalannya aku dalam dosa dan kebodohanku
Dan banyaknya nafsu dan kelalaianku
Ya Allah, dengan kemuliaanMu, sayangi aku dalam segala keadaan
Dan kasihi aku dalam segala perkara
Ialhi, Rabbi, siapa lagi bagiku selain Engkau
Yang kumohon agar melepaskan deritaku dan memperhatikan urusanku
Ilahi, Pelindungku, Kau tetapkan hokum atasku namun disitu aku ikuti hawa nafsuku
Dan tidak waspada terhadap tipuan musuhku
Dan dengan demikian berlakulah qadhaMu
Ketika kulanggar sebagian batas yang Kau tetapkan bagiku
Dan kubantah sebagian perintahMu
Namun bagiMu segala pujiku atas semuanya itu
Tiada alas an bagiku menolak ketentuan yang Kau tetapkan bagiku
Demikian pula atas hokum dan ujianMu yang menimpaku
Kini aku datang menghadap kepadaMu, Ya Ilahi, setelah semua kekurangan dan pelanggaranku atas diriku
Sambil menyampaikan pengakuan dan penyesalan dengan hati yang hancur luluh
Memohon ampun dan berserah diri dengan rendah hati mengakui segala kenistaan
Tiada kutemui tempat melarikan diri, dari apa yang telah berlaku atasku, dan tiada tempat berlindung
Untuk menghadapkan padanya urusanku melainkan pada perkenanMu untuk menerima pengakuan kesalahanku
Dan memasukan daku kedalam keluasan KasihMu