Inilah cinta...
Geloranya tak terbendung
Hentakannya mengumbar asa
Membutakan mata hati
Meredupkan cahaya diri
Kala cinta berlari
Menjauh dari cinta Ilahi..
( azsya )
Ada banyak kisah cinta para aktivis. Ada yang tak mampu menahan rasa, hingga
tersampaikanlah rasanya pada berbagai pihak. Lidah tak bertulang, berita
terus tersebar. Ah.semoga tak sampai ditelinga sang pujaan. Ada yang sedih
karena tak kuasa menahan rasa cinta. Meski tak terbalaskan, kesetiaannya
sulit dipatahkan. Saudara-saudaranya hanya bisa mengelus dada. Speechless,
mungkin akan berakhir hingga salah satu dari mereka menggenapkan diennya.
Penantian, patah hati, angan-angan dan kesunyian..tragedi cinta kembali
menorehkan catatan kelam.
Namun bidadari, tak semua berakhir kelam. Kala sepasang aktivis berusaha
meredam semua rasa yang bergejolak didadanya. Jihadnya adalah menjaga
lisannya dari mengungkapkan rasa itu pada siapapun. Disimpannya rasa itu
dalam hatinya, senantiasa dibersihkannya dari dalam hatinya, diupayakan
untuk ia sembuhkan, meski berat terasa. Ia begitu tsiqoh cinta murninya
hanya untuk satu-satunya pendamping hidup sejatinya kelak.
Kala seorang ikhwan bersegara menggenapkan diennya untuk mencegah fitnah
yang kian menghampirinya. Kala para aktivis kian pandai berghodul bashar,
menjaga hati dan mengendalikan riak-riak cinta yang secara fitrah hadir
menggoda. Cinta sejatinya masih menjadi sandaran utama. Adakah Allah swt
ridha akan prosesnya ???
Mungkin ini salah satu hikmah yang ada dibalik kisah Fatimah ra dan Ali bin
Abi Thalib. Selepas Rasulullah menikahkan mereka, terkuaklah satu pernyataan
yang tertulis dalam sirah bahwa ada satu ikhwan yang selama ini Fatimah
kagumi dan ikhwan itu adalah Ali bin Abi Thalib. Ternyata rasa yang
tersembunyi begitu rapi itu juga dirasakan oleh Ali bin abi Thalib, tentang
seorang akhwat yang ia kagumi yang kemudian Allah takdirkan menjadi
istrinya. Luar biasa, bahkan syaitan tak dapat mengetahui hal itu. Padahal
tidak sulit andai Fatimah mau, ia dapat dengan mudah menceritakan
perasaannya pada ayahnya yang sangat menyayanginya. Namun karena afifahnya
(kesucian dirinya), sepenuh jiwa ia berjihad menahan perasaannya. Demikian
pula Ali, andai Ali mau, dia bisa saja menyampaikan perasaannya pada Fatimah
atau menyatakan niat baiknya pada Rasulullah.Namun dia berjihad menjaga rasa
itu, kerendah hatiannya membuatnya merasa tak pantas mendampingi seorang
wanita ahli surga yang juga putri tercinta Rasulnya. Hingga akhirnya Allah
swt, Rasulullah, dan da'wah islam yang menyatukan mereka berdua. Hingga
terkuaklah rasa saling kagum itu selepas ijab Kabul. Luar biasa. Andai
mereka tidak berjodoh, mungkin kisah ini takkan pernah tertulis dalam sirah.
Mereka membawanya dalam sekeping hati yang dalam, yang menjadi rahasia
antara mereka dan Rabbnya. Bahwa pernah ada satu kagum yang tak
tersampaikan. .Subhanallah
Bidadari, kemanakah sekeping hati ini akan dibawa berlari..Perjalanan cahaya
ini masih teramat panjang. Pencarian kan Kekasih Sejati, tidak berakhir di
pelaminan. Pencarian ini takkan pernah usai sampai maut mempertemukan kita
dengan sang Kekasih. Kala Dia menatap kita dengan penuh cinta. Dan kita
teramat berbahagia, melebih kebahagiaan akan surga yang dijanjikan. Kala
cinta kita berlabuh pada muara terindah yang abadi antara kita dan Rabb
kita..
Inilah cinta
Kala ruh, darah, dan jasad ini
Adalah bukti cinta para pecinta sejati
Layaknya jantung yang terkoyak milik Hamzah bin abdul mutthalib
Tubuh yang tercabik berpuluh pedang milik anas bin abi nadr di perang uhud
Hingga tiada terkenali kecuali dari jarinya yang tersisa
Inilah cinta
Kala maal, jiwa dan raga
Adalah saksi cinta tak terbantahkan
Cinta Abu Bakar yang tak ragu menginfakkan segala hartanya bagi Islam dan
Mentsiqohkan keluarganya pada Rabb dan RasulNya
Inilah cinta
Kala tetesan peluh, tetesan darah, degupan jantung
Menoreh sejarah sepanjang masa
Cinta seorang Hasan al banna yang menggelora akan kebangkitan Islam
Tetesan darah yang menjadi saksi jihad, dan sisa detak jantung yang terus
menabuhkan genderang jihad hingga detik ini
kala tak satupun orang yang boleh menolongnya, dan asy syahid Hasan al banna
syahid kala tetes darahnya berakhir
Inilah cinta...
Cinta yang membuat khalid bin walid lebih menyukai malam-malam dingin di
medan jihad
Dibandingkan malam-malam hangat bersama istri tercintanya
Inilah cinta..
Yang terlukis dari senyuman indah Sayid Qutb kala kerinduannya bertemu
Rabbnya terkabul dari tiang gantungan
Inilah cinta
Kala Nusaibah dan Al Khansa
Rela menginfakkan keluarganya dan berdarah-darah demi menjaga Rasulullah
Ikhwati fillah inilah cinta..
Cinta yang membuat manusia biasa menjadi manusia-manusia langit
Cinta yang membuat kekasih kita Rasulullah saw
Di akhir hidupnya terus berkata umati.umati. umati
Inilah cinta yang terang
Cinta yang berbuah jannati
Cinta para pecinta sejati
( azsya )
Yang merindu satu cinta yang terang...
Kini hingga akhir masa..
Geloranya tak terbendung
Hentakannya mengumbar asa
Membutakan mata hati
Meredupkan cahaya diri
Kala cinta berlari
Menjauh dari cinta Ilahi..
( azsya )
Ada banyak kisah cinta para aktivis. Ada yang tak mampu menahan rasa, hingga
tersampaikanlah rasanya pada berbagai pihak. Lidah tak bertulang, berita
terus tersebar. Ah.semoga tak sampai ditelinga sang pujaan. Ada yang sedih
karena tak kuasa menahan rasa cinta. Meski tak terbalaskan, kesetiaannya
sulit dipatahkan. Saudara-saudaranya hanya bisa mengelus dada. Speechless,
mungkin akan berakhir hingga salah satu dari mereka menggenapkan diennya.
Penantian, patah hati, angan-angan dan kesunyian..tragedi cinta kembali
menorehkan catatan kelam.
Namun bidadari, tak semua berakhir kelam. Kala sepasang aktivis berusaha
meredam semua rasa yang bergejolak didadanya. Jihadnya adalah menjaga
lisannya dari mengungkapkan rasa itu pada siapapun. Disimpannya rasa itu
dalam hatinya, senantiasa dibersihkannya dari dalam hatinya, diupayakan
untuk ia sembuhkan, meski berat terasa. Ia begitu tsiqoh cinta murninya
hanya untuk satu-satunya pendamping hidup sejatinya kelak.
Kala seorang ikhwan bersegara menggenapkan diennya untuk mencegah fitnah
yang kian menghampirinya. Kala para aktivis kian pandai berghodul bashar,
menjaga hati dan mengendalikan riak-riak cinta yang secara fitrah hadir
menggoda. Cinta sejatinya masih menjadi sandaran utama. Adakah Allah swt
ridha akan prosesnya ???
Mungkin ini salah satu hikmah yang ada dibalik kisah Fatimah ra dan Ali bin
Abi Thalib. Selepas Rasulullah menikahkan mereka, terkuaklah satu pernyataan
yang tertulis dalam sirah bahwa ada satu ikhwan yang selama ini Fatimah
kagumi dan ikhwan itu adalah Ali bin Abi Thalib. Ternyata rasa yang
tersembunyi begitu rapi itu juga dirasakan oleh Ali bin abi Thalib, tentang
seorang akhwat yang ia kagumi yang kemudian Allah takdirkan menjadi
istrinya. Luar biasa, bahkan syaitan tak dapat mengetahui hal itu. Padahal
tidak sulit andai Fatimah mau, ia dapat dengan mudah menceritakan
perasaannya pada ayahnya yang sangat menyayanginya. Namun karena afifahnya
(kesucian dirinya), sepenuh jiwa ia berjihad menahan perasaannya. Demikian
pula Ali, andai Ali mau, dia bisa saja menyampaikan perasaannya pada Fatimah
atau menyatakan niat baiknya pada Rasulullah.Namun dia berjihad menjaga rasa
itu, kerendah hatiannya membuatnya merasa tak pantas mendampingi seorang
wanita ahli surga yang juga putri tercinta Rasulnya. Hingga akhirnya Allah
swt, Rasulullah, dan da'wah islam yang menyatukan mereka berdua. Hingga
terkuaklah rasa saling kagum itu selepas ijab Kabul. Luar biasa. Andai
mereka tidak berjodoh, mungkin kisah ini takkan pernah tertulis dalam sirah.
Mereka membawanya dalam sekeping hati yang dalam, yang menjadi rahasia
antara mereka dan Rabbnya. Bahwa pernah ada satu kagum yang tak
tersampaikan. .Subhanallah
Bidadari, kemanakah sekeping hati ini akan dibawa berlari..Perjalanan cahaya
ini masih teramat panjang. Pencarian kan Kekasih Sejati, tidak berakhir di
pelaminan. Pencarian ini takkan pernah usai sampai maut mempertemukan kita
dengan sang Kekasih. Kala Dia menatap kita dengan penuh cinta. Dan kita
teramat berbahagia, melebih kebahagiaan akan surga yang dijanjikan. Kala
cinta kita berlabuh pada muara terindah yang abadi antara kita dan Rabb
kita..
Inilah cinta
Kala ruh, darah, dan jasad ini
Adalah bukti cinta para pecinta sejati
Layaknya jantung yang terkoyak milik Hamzah bin abdul mutthalib
Tubuh yang tercabik berpuluh pedang milik anas bin abi nadr di perang uhud
Hingga tiada terkenali kecuali dari jarinya yang tersisa
Inilah cinta
Kala maal, jiwa dan raga
Adalah saksi cinta tak terbantahkan
Cinta Abu Bakar yang tak ragu menginfakkan segala hartanya bagi Islam dan
Mentsiqohkan keluarganya pada Rabb dan RasulNya
Inilah cinta
Kala tetesan peluh, tetesan darah, degupan jantung
Menoreh sejarah sepanjang masa
Cinta seorang Hasan al banna yang menggelora akan kebangkitan Islam
Tetesan darah yang menjadi saksi jihad, dan sisa detak jantung yang terus
menabuhkan genderang jihad hingga detik ini
kala tak satupun orang yang boleh menolongnya, dan asy syahid Hasan al banna
syahid kala tetes darahnya berakhir
Inilah cinta...
Cinta yang membuat khalid bin walid lebih menyukai malam-malam dingin di
medan jihad
Dibandingkan malam-malam hangat bersama istri tercintanya
Inilah cinta..
Yang terlukis dari senyuman indah Sayid Qutb kala kerinduannya bertemu
Rabbnya terkabul dari tiang gantungan
Inilah cinta
Kala Nusaibah dan Al Khansa
Rela menginfakkan keluarganya dan berdarah-darah demi menjaga Rasulullah
Ikhwati fillah inilah cinta..
Cinta yang membuat manusia biasa menjadi manusia-manusia langit
Cinta yang membuat kekasih kita Rasulullah saw
Di akhir hidupnya terus berkata umati.umati. umati
Inilah cinta yang terang
Cinta yang berbuah jannati
Cinta para pecinta sejati
( azsya )
Yang merindu satu cinta yang terang...
Kini hingga akhir masa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar